Oleh: Nayla Nuha
tetes itu masih berderai
semakin jauh
jauh melewati jalan anganku
pikirku melesat tinggi
dalam balik kaca ku tatap kau
lama ...
cukup lama, sengaja untuk mengenangmu
sebab,
nanti kita jarang bertemu
deru mobil, serta derai hujan
menyaksikan kita
yang terakhir kalinya
hanya sekali berpandang
kemudian kita berlalu
lampu jalanan,
kaca di jalan
mengisi pikirku
untuk engkau
sebab nanti
setelah malam ini,
aku pasti mendambakan engkau kembali
derai hujan
derai tawamu
entah mengapa ...
semakin jauh
jauh melewati jalan anganku
pikirku melesat tinggi
dalam balik kaca ku tatap kau
lama ...
cukup lama, sengaja untuk mengenangmu
sebab,
nanti kita jarang bertemu
deru mobil, serta derai hujan
menyaksikan kita
yang terakhir kalinya
hanya sekali berpandang
kemudian kita berlalu
lampu jalanan,
kaca di jalan
mengisi pikirku
untuk engkau
sebab nanti
setelah malam ini,
aku pasti mendambakan engkau kembali
derai hujan
derai tawamu
entah mengapa ...
*10 September 2009 : 22.00 - ketika mengingat sesuatu. terakhir*